Kapal Selama Wisata Titanic, Oceangate Hancur di 3000 M di Dasar Laut

ABOUTSEMARANG – Kapal selam laut Titan, Oceangate yang membawa lima orang penumpang dalam pelayanan wisata ke bangkai kapal Titanic ditemukan hancur di 3000 meter di kedalaman laut tepatnya di dasar Samudra Atlantik Utara pada Kamis (22/6).
Kabar meledaknya kapal selam Titan dikonfirmasi oleh OceanGate. Dalam keterangan resminya, OceanGate mengatakan keyakinan mereka bahwa penumpang kapal selam tewas.
“Orang-orang ini adalah penjelajah sejati yang memiliki semangat petualangan yang berbeda, dan hasrat mendalam untuk menjelajahi dan melindungi lautan dunia,” tulis OceanGate seperti dikutip dari CNN International, Jumat (23/6).
Sebagai informasi, OceanGate merupakan perusahaan yang bertanggung jawab mengadakan tur kapal selam untuk melihat bangkai kapal Titanic di dasar laut Samudra Atlantik.
Diketahui dalam peristiwa tersebut korban merupakan 4 orang miliarder dan penjelajah Inggris Hamish Harding (58 tahun), Pengusaha kelahiran Pakistan Shahzada Dawood (48 tahun) dan putranya Suleman (19 tahun).
Penumpang lain yang dipastikan tewas adalah ahli kelautan Perancis dan ahli Titanic terkenal Paul-Henri Nargeolet (77 tahun) yang telah mengunjungi bangkai kapal itu puluhan kali.
Dilansir dari Reuters, Komandan Distrik Penjaga Pantai AS Laksamana Muda John Mauger mengatakan temuan terbaru itu mengakhiri pencarian multinasional selama lima hari yang sebelumnya telah dilakukan.
Temuan ledakan kapal selam Oceangate dipastikan setelah sebuah kendaraan selam robot yang dikerahkan dari sebuah kapal Kanada.
John Mauger mengatakan puing kapal selam Titan ditemukan di dasar laut sekitar 1.600 kaki (488 meter) dari haluan Titanic, 2 1/2 mil (4 km) di bawah permukaan, di sudut terpencil Atlantik Utara.
Sementara reruntuhan Titanic sendiri berada di kedalaman 13.000 kaki di Samudra Atlantik Utara.
“Ini adalah lingkungan yang sangat tak kenal ampun di dasar laut dan puing-puingnya konsisten dengan ledakan dahsyat kapal,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Operasi Penyelamatan dan Rekayasa Kelautan Angkatan Laut AS, Paul Hankins juga mengungkapkan bahwa lima puing utama yang berbeda dari kapal selam Titan ditemukan di daerah tersebut.
Di mana setiap ujung lambung kapal yang bertekanan ditemukan di tempat yang berbeda-beda.
“Kami menemukan lima potongan besar puing yang diduga adalah sisa-sisa Titan. Hal yang pertama kami temukan adalah bagian kerucut ekor,” kata Hankins.
Mauger selaku Komandan Distrik Penjaga Pantai Pertama sekaligus orang yang dipercayakan untuk memimpin pencarian kapal selam tersebut menyampaikan belasungkawanya atas korban yang meninggal.
“Atas nama Pasukan Penjaga Pantai AS dan seluruh komando terpadu, saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para keluarga,” ucapnya.
Sebelumnya, Tim penyelamat dari beberapa negara telah menghabiskan waktu berhari-hari memindai ribuan mil persegi laut lepas dengan pesawat dan kapal untuk mencari tanda-tanda keberadaan Titan.
Lebih jauh Mauger menjelaskan pesawat robot di dasar laut akan terus mengumpulkan bukti. Namun tidak dapat dipastikan apakah jenazah korban akan dapat ditemukan mengingat sifat kecelakaan dan kondisi ekstrim di kedalaman tersebut.
Pencarian semakin menemukan jalan buntu pada Kamis (22/6) ketika perkiraan pasokan udara kapal selam diperkirakan akan habis jika Titan masih utuh. Ekspedisi bawah laut ke bangkai kapal telah dilakukan OceanGate sejak 2021. Tur itu menghabiskan biaya US$250 ribu per orang. (***)