Kasus Baru Muncul, Beberapa Sekolah di Semarang Hentikan Kegiatan PTM

ABOUTSEMARANG- Kasus baru muncul,  beberapa sekolah di Semarang mulai hari ini, hentikan kegiatan PTM (Pembelajaran Tatap Muka).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri mengatakan, PTM (Pembelajaran Tatap Muka) akan dihentikan untuk sementara dalam sepekan ini mulai Senin (1/11) hingga Sabtu (6/11).

Pembelajaran mulai hari ini dan diganti dengan daring untuk semua jenjang sekolah. Orang tua siswa sendiri mengetahui tentang penghentian sementara PTM melalui grup WhatsApp di beberapa jenjang sekolah mulai TK, SD, SMP baik negeri maupun swasta.

Hal ini dilakukan lantaran ditemukannya kasus baru Covid-19 di lingkungan sekolah dan bentk antisipasi penyebaran kasus Covid-19 kepada para siswa.

Baca Juga : Ini Aturan Baru Kemenhub Untuk Perjalanan Darat 250 Km Wajib Tes PCR atau Antigen

Kasus Covid-19 ditemukan di 20 sekolah yang ada di Kota Semarang, seperti SMK Mataram Semarang, SMA 3 Semarang, SMA 4 Semarang. Untuk tingkat SMP di SMP 40 Semarang, SMP 30 Semarang, SMP Maria Goreti.

Sementara tingkat SD sederajat, temuan kasus di MI Pancakarya, MI Nasrul Fajar, MI Miftahushibiyan, SD 1 Islam Sultan Agung, SD N Krapyak, SD Gemah, SD Muktiharjo Kidul. Lalu SD 2 Ngesrep, SD 3 Gebangsari, SD N 2 Bringin, SD Kanisius Bringin, SD Darul Hasanah, SD 2 Bernardus, dan Ponpes Roudhatul Qur’an.

Total jumlah yang terpapar Covid-19 sebanyak 42 siswa.

Kepala Disdik Kota Semarang, Gunawan Saptogiri mengatakan tes rutin Covid-19 kepada para siswa merupakan kegiatan rutin yang selama ini telah dijalankan guna mengantisipasi kemunculan klaster sekolah.

BACA JUGA :   Sopir Truk Tronton yang Ditabrak KA Brantas di Madukoro Semarang Jadi Tersangka

“Bila ada siswa yang positif Covid-19, kemudian dilakukan pelacakan (tracking) secara keseluruhan, siapa saja yang pernah menjalin kontak dengan siswa positif tersebut dan dilakukan tes.”

“Selama proses tracking dan menunggu hasil, PTM diliburkan. Selama sepekan pembelajaran sementara daring dulu,” papar dia, Minggu (31/10).

Dia menambahkan, jika nantinya hasil tracking dan tes ternyata negatif, maka pembelajaran PTM bisa dilanjutkan pada pekan berikutnya.

Sebaliknya, jika dalam tracking hasil tes-nya dinyatakan ada siswa lainnya yang positif, maka penghentian PTM dimungkinkan dipepanjang.

“Harapannya tidak ada dan jangan sampai terjadi klaster sekolah,” ujar dia.

Gunawan Saptogiri juga kembali mengimbau dan menegaskan, agar penerapan protokol kesehatan di sekolah tidak boleh kendor.

Apalagi virus Covid-19 diketahui bisa berada di mana pun. Misalnya di tempat keramaian umum, seperti tempat wisata.

“Untuk itu, ayo semuanya bersama-sama untuk tetap waspada. Orangtua siswa pun diminta untuk selalu memperhatikan dan mengingatkan anak-anaknya saat bepergian, untuk tidak lupa menerapkan protokol kesehatan,” terangnya. ***

Sharing:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan