Mahasiswa UGM Diduga Mesum di Tempat KKN, Pihak Kampus Buka Suara

ABOUTSEMARANG – Mahasiswa UGM diduga kepergok berbuat mesum saat KKN viral di media sosial. Cuitan itu pun kemudian ramai ditanggapi oleh berbagai akun Twitter lainnya.
Postingan yang diunggah pada Minggu (2/7) malam itu kemudian viral dan menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.
Sementara itu, Pihak kampus Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DPKM) UGM membantah adanya perbuatan mesum yang dilakukan mahasiswa UGM di lokasi KKN. Hal ini diketahui setelah adanya investigasi yang digelar terkait kasus yang ramai diberitakan tersebut.
Direktur DPKM UGM, Rustamadji, menegaskan terkait pemberitaan yang telah beredar di berbagai media sosial tentang dugaan adanya perbuatan mesum di lokasi KKN hingga berimbas dipulangkannya mahasiswa yang bersangkutan tidak benar.
Hal ini menurutnya telah terkonfirmasi juga dari para mahasiswa KKN di tingkat subunit dan pihak terkait yang telah dimintai keterangan. Selain itu, ia juga memastikan tidak benar ada penolakan dan pemulangan unit KKN oleh warga di lokasi.
Saat ini proses penanganan sudah dilakukan. Ia berharapkan semua pihak dapat menyikapinya dengan bijaksana.
“Saat ini Dosen Pembimbing Lapangan dan DPKM sedang memitigasi dampak dan terus konsolidasi untuk memastikan agar kondisi bisa pulih dengan baik,” katanya.
Dengan kondisi ini, KKN tetap dilanjutkan sesuai dengan rencana awal di lokasi tersebut, disertai dengan pengawasan dan perhatian serius.
“DPKM mewakili UGM berterima kasih kepada kepala desa serta semua pihak terkait sehingga permasalahan tersebut telah selesai dengan baik,” katanya.
Ia menuturkan kejadian yang dianggap sebagai perbuatan mesum tersebut terjadi sekitar enam hari yang lalu, di salah satu lokasi KKN di Purworejo, Jawa Tengah.
“Tidak seperti mesum, [kejadiannya] di ruang tamu dan bu lurah masuk ke ruang dalam. Sangat singkat dan temanya solat di ruang lain, sehingga tidak semesum yang kita bayangkan. [mereka] Berduaan di situ,” kata dia.
Namun, Rustamaji menduga tindakan dua mahasiswa yang tengah berduaan itu tak bisa diterima adat maupun norma masyarakat setempat.
“Mungkin yang namanya adik-adik (mahasiswa) mungkin ada bersentuhan tangan, atau apa gitu dan itu kalau di lokasi kurang pas ya. Tapi kejadian yang sebenarnya saya belum bisa menyampaikan karena belum ada hasil (investigasi),” ujar Rustamaji. (***)