Polda Jateng Terima 10 Aduan Per Hari Terkait Penipuan Undangan Digital

ABOUTSEMARANG – Kasus penipuan online melalui undangan digital yang dikirimkan melalui aplikasi WhatsApp marak terjadi di Jawa Tengah.
Tak hanya masyarakat, sejumlah pejabat juga menjadi sasaran penipuan online undangan digital. Bahkan Ditreskrimsus Polda Jateng menerima aduan perkara itu mencapai 10 kasus perhari.
Akibat penipuan Malicious Software (Malware) itu. Kerugian dari kasus itu terbilang cukup tinggi mulai dari Rp2 jutaan hingga Rp50 juta.
“Laporan sudah banyak, pelaku menggunakan modus undangan APK, PDF dan sebagainya,” ujar Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio, Rabu (12/7).
Menurutnya, penipuan berbasis online ini dirancang penjahat cyber untuk mendapatkan akses tidak sah hingga menyebabkan kerusakan, atau mencuri data berharga para korban.
Para pelaku bekerja dengan rapi menggunakan identitas maupun aplikasi nomor tidak benar berbeda dengan data aslinya. Keahlian para pelaku yang membuat banyak layer data juga membuat sulit untuk dilacak.
“Kasus-kasus tersebut masih dilakukan pendalaman. Saya yakin ini jaringan,” paparnya.
Kombes Dwi menerangkan, untuk menghindari kejahatan tersebut masyarakat hendaknya untuk melakukan kroscek terhadap sumbernya. Kemudian jangan mudah mengklik harus ada kewaspadaan karena pasti ada perbedaan aplikasi asli dengan yang palsu.
“Yang palsu biasanya tidak seperti sebagai mana mestinya,” tandasnya.
Sebelumnya, dua warga Kendal menjadi korban dari kasus ini. Satu korban bahkan sampai terkuras uangnya yang disimpan di mobile banking.
Wahyudi, warga Desa Brangsong, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, mengaku uang yang berada di tabungan berjumlah belasan juta rupiah raib dikuras hacker.
Wahyudi sendiri tidak menyadari, jika uang yang ada di dalam e-banking miliknya dibobol hacker. Pasalnya, pada hari Jumat (7/7) saat dirinya yang waktu itu mengetahui nomor ponselnya sudah terkena hacker akibat menge-klik tautan undangan berbentuk PDF, langsung mendatangi pihak bank untuk melakukan pemblokiran.
“Ya taunya sudah aman, karena saya mendatangi Bank BRI dan e-banking saya sudah saya mintakan untuk diblokir dan minta diganti. Itu saya lakukan, karena waktu itu saya baru sadar kalau nomer HP saya sudah dihacker, karena saya tidak bisa membuka aplikasi Whatsapp,” ungkapnya, Selasa (11/7). (***)