Viral! Seorang Guru di Maluku Dibully Puluhan Siswanya
ABOUTSEMARANG – Video yang memperlihatkan seorang Guru di Maluku jadi korban perundungan atau bully oleh Siswanya viral di media sosial.
Diketahui aksi bullying terhadap guru itu terjadi di SMAN 15 Maluku Tengah, Maluku. Sedangkan, Guru yang menjadi korban perundungan siswanya tersebut merupakan wakil kepala sekolah di SMA tersebut bernama Maryam Latarissa.
Dalam video yang dibagikan melalui Instagram @memomedsos, Rabu (17/8), terlihat seorang guru telah mengenakan helm kuning tidak bisa pulang lantaran kunci motornya diambil siswa.
Tak hanya itu, guru tersebut juga diteriaki beramai-ramai oleh puluhan siswanya.
“Seng (Tidak) bisa pulang,” sorak para siswa berulang kali sambil tertawa.
Peristiwa itu terjadi saat para siswa tengah melakukan demo terkait kebijakan yang dianggap tidak memihak para siswa pada Senin (14/8).
Dalam demo tersebut, siswa menuntut sekolah untuk membatalkan penunjukan Wakasek baru.
Menurut siswa, Wakasek baru membuat aturan sepihak yang membatasi hak siswa untuk berpendapat.
Salah satu poin yang disorot yakni melarang siswa untuk melakukan demo.
Guru tersebut juga dianggap memiliki sikap tempramen sehingga mengganggu proses belajar mengajar.
Tuntutan lain yakni siswa melihat Kepala Sekolah melanggar aturan dengan menunjuk Ketuga Gudep Pramuka baru.
Padahal, masa bakti ketua Gudep lama masih tersisa satu tahun.
Apalagi menurut siswa, ketua Gudep yang ditunjuk tidak pernah terlibat dalam kegiatan kepramukaan di sekolah.
Kepsek juga dinilai melanggar aturan dengan menunjuk pembina OSIS sepihak tanpa melibatkan Majelis Perwakilan Kelas (MPK).
Belum diketahui bagaimana kelanjutan dari peristiwa tersebut.
Adapun Kepala Sekolah SMAN 15 Maluku Tengah, Amsuddin, berjanji akan menyelesaikan segera masalah tersebut agar tidak berdampak pada reputasi sekolah nantinya.
“Akan mencari solusi terbaik,” tuturnya pada wartawan.
Unggahan itu sontak sukses membuat geram netizen yang melihatnya. Mereka pun memberikan berbagai komentar cibiran pada aksi puluhan siswa SMA yang dinilai tidak pantas tersebut. (***)
